Latest News

Thursday, January 8, 2015

Psikologi Klinis dalam Internet


Psikologis Klinis
A.  Pengertian Psikologis Klinis

Psikologis klinis menurut Witemer tahun 1912 adalah metode yang digunakan untuk mengubah atau mengembangkan jiwa seseorang berdasarkan hasil observasi dan eksperimen dengan menggunakan teknik pedagogis. Psikologi klinis merupakan salah satu bidang psikologi terapan selain Psikologi Pendidikan, Psikologi Industri, dan lain-lain. Psikologi Klinis menggunakan konsep-konsep Psikologi Abnormal, Psikologi Perkembangan, Psikopatologi dan Psikologi Kepribadian, serta prinsip-prinsip dalam assesment dan intervensi, untuk dapat memahami maslah-masalah psikologis, gangguan penyesuaian diri dan tingkah laku abnormal. Tugas utama psikologi klinis adalah menggunakan tes yang merupakan bagian integral suatu pemeriksaan klinis yang biasanya dilakukan di rumah sakit. Ada beberapa ciri yang terdapat dalam psikologis klinis :
1.    Memiliki orientasi ilmiah-profesional yaitu adanya ciri berupa penggunaan metode ilmu dan kaidah psikologi, dalam pemberian bantuan terhadap indiovidu yang menderita kecemasan. Psikologi melalui intervensi dan evaluasi psikologis.
2.    Menampilkan kompetensi psikologi, karena psikologi klinis terlatih dalam menggunakan petunjuk dan  pengetahuan psikologi dalam kerja professional.
3.    Menampilkan kompetensi klinisi karena berusaha mengerti orang lain.
4.    Ilmiah, karena menggunakan metode ilmiah untuk mencapai presisi dan objektivitas dalam cara kerja profesionalnya dengan tetap melakukan validasi untuk setiap individu yang ditangani.
5.    Profesional, karena lebih menyumbangkan pelayanan kemanusiaan yang penting bagi individual, kelompok social dan komunitas untuk memecahkan masalah.
Ciri-ciri di atas merupakan hal-hal yang sering kita jumpai di kehidupan sehari, sama hal nya dengan teknologi komputer dan internet yang hampir 70% digunakan dalam aktivitas manusia pada jaman sekarang. Bahkan ada beberapa kasus dimana perasaan manusia ditentukan oleh keberadaan komputer dan internet.
B. Orientasi Psikologi Klinis
Terdapat hubungan yang jelas dan dekat antara psikologi klinis dan psikologi abnormal dan kemudian tentu saja psikiatri. Tugas yang dihadapi psikologi klinis adalah memahami masalah-masalah yang dihadapi pasien dan cara pasien menyelesaikan aspek kepribadian. Untuk tujuan orientasi teoritis studi klinis mengenai kepribadian terdapat aspek kepribadian yang perlu dipahami :
1.    Motivasi Adalah kebutuhan psikologi yang telah memiliki corak atau arah yang ada dalam diri individu yang harus dipenuhi agar kehidupan kejiwaannya terpelihara yaitu senantiasa dalam keadaan seimbang. Pada awalnya kebutuhan itu hanya berupa kekuatan dasar saja. Namun selanjutnya berubah menjadi suatu vector yang disebut motivasi karena memiliki kekuatan dan arah.
2.    Kapasitas Kapasitas adalah karakteristik individu yang adjustic, termasuk dalam hal adalah kapasitas intelektual untuk mencapai tujuannya sendiri dan untuk tuntutan yang dikehendaki lingkungan. Pentingnya pemahaman mengenai kapasitas ini bagi psikologi klinis adalah untuk memperkirakan dalam bidang apa saja dan seberapa kuat individu memiliki sumber stress, baik dalam keadaan frustasi, konflik maupun tertekan.
3.    Pengendalian Yang dimaksud dengan pengendalian adalah proses yang dilakuakan individu saat menggunakan kapasitasnya dan mengekang motivasi impulsive ke dalam saluran yang berguna bagi penyesuian dirinya, yang secara social diterima.

Media sendiri dianggap sebagai saluran perubahan dalam masyarakat. Secara psikologis, media dapat digunakan untuk meningkatkan awareness masyarakat hanya saja kita belum berani terlibat aktif di dalamnya. Peran psikologi dalam konsultan media belum begitu terjamah, perlu ada upaya konstruktif dan interaktif untuk aktif di dalam media. Kita sebagai individu yang mendalami psikologi sudah selayaknya menaruh perhatian terhadap psikologi media atau berkaitan dengan penggunaan media dalam keprofesionalitasan psikologi.

Perkembangan media komunikasi dari tahun ke tahun membuat kita sadar bahwa psikologi harusnya mengikuti perkembangan arus media tersebut dan mengambil peran di dalamnya. Jika psikologi melakukan pembatasan diri terhadap media, maka ilmu psikologi sendiri akan tidak mudah dikenali oleh masyarakat, profesi psikologi akan menjadi sesuatu yang jauh dari masyarakat. Padahal, ilmu psikologi adalah ilmu yang paling dekat dengan masyarakat karena berhubungan dengan manusia secara individual maupun kelompok. 

Peran psikologi sosial akan terasa di sini. Pengaplikasian teknik, metode, pendekatan, dan teori serta praktek melalui media menjadi inisiatif yang memungkinkan dan alternatif yang baik agar ilmu psikologi lebih dekat dengan masyarakat. Sudah seberapa jauhkah peran psikologi, terutama psikologi klinis dalam rangka menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informatika dan komunikasi dalam hal ini internet untuk kepentingan profesi? Hal ini sudah selayaknya menjadi bahan pikiran psikologi untuk ikut andil dalam dunia maya. Peran dan keikutsertaan psikologi klinis ini setidaknya dapat mengubah stigma masyarakat tentang efek negatif media ini dan menyadarkan kepada masyarakat terhadap manfaatnya jika mau dioptimalkan dengan baik.

Upaya harus dimulai dari kita sendiri sebagai individu yang berkecimpung dalam bidang psikologi. Kita bisa menyumbangkan keahlian dan pengetahuan kita di berbagai elemen masyarakat. Himpunan profesi psikologi (Himpsi) juga sebaiknya mulai memikirkan arah psikologi ke media dengan lebih arif dan bijaksana. Dalam arti, penekanan dan upaya mengarahkan psikologi ke media sudah harus dimunculkan. Kiprah ilmu psikologi pada akhirnya dapat mempengaruhi kebijakan dalam media dan kualitas informasi media dapat diminimalisir efek negatifnya. Selain itu, masyarakat dapat mengenal lebih jauh tentang keilmuan psikologi itu sendiri.
Oleh karena itu mengapa psikologi klinis ada kaitannya dengan komputer dan internet, karena psikologi klinis yang berdekatan dengan psikologi abnormal tentu saja melibatkan masyarakat sekitar mereka secara langsung maupun tidak langsung, dan sebagian besar mereka terkoneksi melalui komputer dan internet.
Sumber :
1.http://aswendoaswendo.blogspot.com
2.http://pamangsah.blogspot.com

Wednesday, January 7, 2015

Tes kecerdasan

Amati gambar (.gif) gadis yang berputar 

 Catatan: Jika melihat gadis tersebut berputar searah jarum jam maka kita menggunakan otak kanan. Tapi jika melihat gadis tersebut berputar berlawanan arah jarum jam maka kita menggunakan otak kiri. Beberapa dapat melihat gadis ini berputar kedua arah, tetapi banyak juga yang melihat nya hanya dengan satu arah


Jika kalian dapat mengganti arah berputar tanpa melihat salah satu arah dan tanpa merubah pandangan kalian, maka IQ kalian diatas 160 yaitu setara level jenius. Menurut sumber, hanya 14% populasi Amerika dapat melihat gadis ini berputar dua arah.

Sekarang perhatikan baik-baik!






Kalau bisa melihat hanya searah jarum jam; Artinya kamu adalah seorang pemakai otak kanan yang cenderung berpikir abstrak, kamu cerdas secara visual, komunikasi dan kreativitas yang baik kamu juga ga suka berpikir detail.


Kalau hanya bisa melihat berlawanan jarum jam; Artinya kamu adalah pemakai otak kiri yang cenderung berpikir secara teratur dan analitis, orang yang seperti ini biasanya adalah ilmuwan, ahli matematika, ahli fisika dan ahli-ahli lainnya.

Kalau bisa melihat 2 arah berlawanan; Artinya, kamu bisa mengoptimalkan pemakaian kedua otakmu, kiri dan kanan

Tags