Latest News

Showing posts with label Kisah Nyata. Show all posts
Showing posts with label Kisah Nyata. Show all posts

Sunday, October 28, 2018

SURAT TERBUKA UNTUK ADEKKU YANG CANTIK PENDUKUNG HTI


Gambar Ilustrasi

SURAT TERBUKA
UNTUK ADEKKU YANG CANTIK PENDUKUNG HTI

Adekku yang cantik.....

Dek, apa kabar ? Senang melihatmu begitu atraktif mendukung Hizbut Thahrir. Adek pasti sama dengan sekian ratus pendukung Hizbut Thahrir di seluruh dunia, bermimpi tentang indahnya negeri ini ketika berada di bawah naungan khilafah.

Tapi coba dech abang ingatkan dulu dengan sebuah peristiwa...

Adek kenal wanita yang bernama Bibi Aisha ?
Bibi Aisha adalah gadis muda cerdas yang tinggal di Afghanistan. Ia sebelumnya baik-baik saja sebelum ayahnya berhutang pada organisasi Taliban. Taliban ini adalah pendukung khilafah, sama seperti yang Hizbut Thahrir lakukan. Mereka punya keyakinan yang sama.

Akhirnya Bibi Aisha dikawinkan paksa pada usia 14 tahun, justru saat dia sedang menikmati masa remajanya. Dan adek tahu apa yang terjadi pada Bibi Aisha ? Dia dihajar habis oleh suaminya, karena konsep khilafah yang mereka yakini tidak mengenal wanita sebagai pendamping, tapi hanya aksesori.

Bibi Aisha kabur dari suaminya tetapi ia tertangkap. Dan adek tahu apa yang dialami Bibi Aisha? Hidungnya yang mancung dipotong oleh suaminya dan Bibi Aisha ditinggal dalam kondisi koma karena kekurangan darah. Untunglah ia ditemukan oleh orang baik dan dilarikan ke rumah sakit.

Wajah Bibi Aisha dengan hidungnya yang hilang kemudian menjadi cover majalah Time tahun 2010 dan ia bercerita tentang kehidupan di Afghanistan pasca penguasaan kelompok Taliban yang meyakini negara Islam.

Penderitaan Bibi Aisha juga yang diderita para wanita di Nigeria yang diculik oleh kelompok Boko Haram yang meyakini konsep khilafah yang sama. Jangan tanya apa yang dilakukan ISIS kepada wanita dan para gadis yang bahkan belum matang di Irak dan Suriah. Mereka habis-habisan diperkosa..

Adekku yang cantik..

Adek harusnya bersyukur tinggal di negeri tercinta ini. Negeri indah yang memuliakan wanita. Mendorong wanita supaya bisa setara dengan pria. Memberikan pendidikan yang sama tanpa membedakan siapa dia.

Banyak pahlawan wanita disini, RA Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Mala Hayati, Christina Martha Tiahahu dan lain lain yang berjuang untuk mendapatkan sisi yang sama dengan para lelaki.

Adek bisa masih cantik dan bebas bersuara, karena konsep dan sistem Pancasila di negeri ini. Jika Indonesia menjadi negeri khilafah seperti yang adek dambakan, adek sudah pasti tidak bisa turun ke jalan apalagi bersuara keras seperti sekarang yang adek lakukan. Adek bisa-bisa sudah dikawinkan sejak dini dan harus patuh pada suami untuk tidak boleh kemana-mana, bahkan untuk shopping keluar saja. Belum lagi mengalami kekerasan.

Adekku yang cantik, boleh-boleh saja bermimpi tentang negara Islam, tetapi manakah di dunia ini yang sudah menerapkan sistemnya ? Belum ada, dek. Bahkan negara sekelas Arab Saudi saja masih monarkhi dan dari penerapan syariat mereka wanita berada di kelas dua. Mereka baru boleh menyetir mobil sendiri baru-baru saja. Bukan karena Saudi menghormati wanita, tapi karena ekonomi mereka sedang berada pada titik terendah dan penerapan supir untuk wanita membebani kas negara.

Jadi adek seharusnya cukup bersyukur saja bahwa adek ada di tempat yang memuliakan wanita. Negeri Indonesia adalah surganya. Tidak perlu ribut menggantinya dengan sistem yang bahkan adek tidak mengerti dampaknya.

Mungkin Bibi Aisha dan banyak wanita lain di dunia (yang ditindas dengan sistem khilafah yang salah) akan berseru, "Hai cantik. Nikmat Tuhan manakah yang kau ingkari dengan hidup di negeri seperti Indonesia-mu itu ? Lihatlah kami, diri kami ditindas setiap hari karena arogansi sebuah sistem yang menjadikan wanita sebagai aksesori. Bersyukurlah, apakah tidak cukup bagimu semua ini ?"

Adekku yang cantik, belajarlah dengan baik. Jadilah wanita yang bisa mengangkat derajat dan harkat sesamamu nanti. Tidak usah meributkan hal yang tidak kau mengerti. Biar kami yang menjaga negeri ini dan cukuplah dirimu mendukung perjuangan kami menjaga dirimu, kaum wanita sepertimu dan ibu pertiwi.

Salam dari abang
Pendukung Secangkir Kopi
Denny Siregar

Tags