Showing posts with label Transparan. Show all posts
Showing posts with label Transparan. Show all posts
Friday, July 6, 2018
ONE DAY IN YOUR HEART
SEBAR+VIRALKAN!!!
ONE DAY IN YOUR HEART🙏👍
Di suatu pagi, seorang Walikota sedang menyapu sendiri ruang kantornya.
Ini dilakukan karena tukang sapu yg biasa mengerjakannya belum hadir.
Tidak lama tukang sapu itu datang tergopoh2, wajahnya pucat, terbayang di benaknya sang Walikota akan marah dan memecatnya.
Namun dengan santai Walikota menanyakan alasan kenapa tukang sapu terlambat.
Si tukang sapu berkata kalau anaknya sudah 5 hari ini sakit.
Sang Walikota memberikan peralatan kerja dan tukang sapu itu pun melanjutkan pekerjaan menyapu yg tadi sempat dilakukan Pak Wali.
Pak Walikota langsung memanggil ajudan beserta sopirnya.
Tanpa diketahui tukang sapu, mereka pergi menuju ke rumah si Tukang Sapu untuk melihat anaknya yg dikabarkan sakit.
Pak Wali membopong anak itu ke mobil. Dengan ditemani supir mereka berdua langsung pergi ke Rumah Sakit sementara sang ajudan diperintahkan untuk kembali ke balaikota untuk menyampaikan ke tukang sapu kalau anaknya dibawa ke rumah sakit supaya nanti tidak kebingungan mencari.
Di Rumah Sakit, semua berjalan biasa, justru di Balaikota lah terjadi kehebohan.
Sang ajudan yang memberi kabar pada tukang sapu harus kerepotan membopong tukang sapu karena pingsan mendengar sang Walikota sendiri yg membopong anaknya ke rmh sakit.
Tahu kah anda?
Kapan kejadiannya?
Di mana?
Siapa walikota nya?
Jawabannya :
Sekitar th 2008
Di Solo
Walikotanya :
Ir Joko Widodo
SUSAH EMANG JADI GUBERNUR GANTIIN AHOK
SUSAH EMANG JADI GUBERNUR GANTIIN AHOK.. 🤗
Jadi Gubernur gantiin Ahok itu emang susah..
Seperti habis nonton serunya konser musik Metallica dengan gemerlapnya lighting dan dentuman sound system kapasitas besar ditambah performance dan skill musik yang mengagumkan...
Habis itu jongkok di konser dangdut kampung sebelah dengan penyanyi wanita tiga orang yang dandanannya diseksi2kan karena suara pas2an dengan MC yang selalu teriak, "Kita sambuuuttttt orkes melayuuu... Soodetaaa.." Toenggg ! Senar gitarnya putus..
Dari karya aja sudah jauh beda..
Ahok berhasil membangun simpang susun Semanggi yang megah dengan dana 360 milyar rupiah, tanpa keluar uang sepersenpun. Bayangkan..
Dia cukup meminta sebuah perusahaan asing membayar kompensasi atas kelebihan ruang bangunannya bukan dalam bentuk uang, tapi bentuk jalan. Supaya warga Jakarta bisa menikmatinya.
Padahal kalau Ahok mau ngantongin uang itu sendiri, wah bisa kaya gumaya dia. Paling disisain dikit buat ormas yang kelaparan supaya mereka diam. "Berisik aja lu, pake demo2 segala. Noh duit, mingkem !!"
Ormas senyum lebar, "Makasih koh, ente baek sekali. Ente otomatis masuk surga dengan ijin ana.." kipas2 duit.
Lha, yang gantiin ini sibuk dengan segala ide dan cara bagaimana menghabiskan uang rakyat kalau bisa. "Supaya anggaran terserap.." Katanya. Kayak pembalut aja menyerap..
Walhasil, jadilah "MahaKarya" berupa pohon plastik dengan nilai fantastis 8 miliar rupiah dan gak jadi dipasang karena, "Malu ma warga.."
Malu sih malu, tapi 8 miliar rupiah terlanjur keluar sia-sia untuk sesuatu yang gunanya aja gak ada. "Supaya Jakarta cantik.." Katanya.
Kalau hanya ingin kota cantik, kenapa gak masing2 gedung di Jakarta disuruh menghias halaman depannya dengan lampu warna-warni ? Kan jadi tidak keluar biaya ?
Disitulah bedanya pemain "kelas yang mendapat pengakuan Internasional" dan pemain "kelas yang jalan-jalan mencari pengakuan Internasional"..
Ibaratnya kalau nonton kerja Ahok, kita seperti disuguhkan film Hollywood kelas A dengan judul "Titanic" di bioskop megah dan AC yang sangat dingin.
Habis itu nonton film di bioskop kecil dengan tiket seharga 7 ribu plus autan supaya gak digigit nyamuk dengan judul film "Guna guna istri muda..."
Pas lagi nonton di belakang ada yang nyolek, "mau jurus bangau atau jurus lintah ? Kalau bangau cukup tangan aja, kalau lintah pake lidah.."
Jiahhhhh....
Denny Siregar
Hope?
Mungkin kamu bahagia waktu kepemimpinan DKI berganti. Jakarta akan lebih tertata bersih indah islami. Gubernurnya seiman membanggakan. Transparansi anggaran dan pembangunan meningkat. Warga lebih mendapat pelayanan maksimal dari aparat. Akhlak sang pemimpin menjadi cermin, teladan mulia bagi siapa saja.
Waktu pun bergulir... Dan banyak orang mulai berfikir. Dimanakah hubungan kampanye tentang pahala dan dosa dalam sebuah pilkada? Kini saat secawan anggur direguk yang terpilih di kursi empuk, para pemilih bertanya2 angin surga yang mana yang bisa nyata hembusannya. Ketika harapan jadi kebalikan, barulah terasa semua ada palsu2nya...
👉Anggaran DPRD DKI naik 10 kali:
zaman Ahok Rp 8,8 milyar menjadi ➡Rp 107,7 milyar.
👉Reses DPRD:
Masa Ahok Rp 34,96 miliar sekarang ➡Rp 69,3 miliar.
👉Pembahasan Pansus dan Lainnya:
Masa Ahok Rp 2,29 miliar, kini ➡Rp 29,25 miliar.
👉Pembahasan Banggar :
Rp 4,23 miliar menjadi ➡Rp 16,2 miliar.
👉Bamus :
Masa Ahok Rp 3,64 miliar, menjadi ➡Rp 15,24 miliar.
👉Pengelolaan website DPRD:
Zaman Ahok Rp 31 juta , kini ➡Rp 571 juta.
Setelah membaca data ini, kita melihat sesuatu... melambung jauh, terbang tinggi bersama mimpi. Terlelap dalam lautan emosi... (knp Anggun C. Sasmi resmi pindah kewarganegaraan? Mungkin dia illfeel menemukan sendiri apa yang semula cuma dalam nyanyian)😂
Inilah tanda2 bagi orang yang berakal. Org Jkt mesti baca, orang Indonesia harus berkaca. Jangan asal percaya isu normatif politik berjubah agama. Lihat visi misi dan kapasitas yang terukur. Kalau tidak, semua akan rugi sendiri karena hanya dijadikan alat semata, bukan tujuan utama.
😳😴
Nisa Alwis
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10212320172423945&id=1368243024