Diskusi Wayang #1
*"Menguak Jejak Wayang Gagrag Kadipaten Pakualaman"*
___
Perangkat koleksi wayang kulit yang
berada di Kadipaten Pakualaman dikenal
dengan nama ‘Kyai Jimat’. Nama ‘Kyai
Jimat’ ini digunakan untuk menyebut
seluruh koleksi wayang kulit purwa yang
tersimpan dalam satu kotak. Perangkat
wayang ini merupakan ciptaan Kanjeng
Gusti Paku Alam, mulai dari Paku Alam
II hingga Paku Alam VII. Hampir tiap
wujud wayang gagrag Pakualaman
seiring perjalanan waktu penciptaannya
menunjukkan suatu perkembangan yang
menuju pada kesempurnaan bentuk.
Bentuk wayang Pakualaman mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan gaya
wayang dari wilayah lain. Meskipun
dikenal mempunyai kekhususan
karakter, wayang gagrag Pakualaman
mengacu pada bentuk dasar wayang gaya
Mataraman dengan sub gaya Yogyakarta.
Secara lebih lanjut, manuskrip Serat
Baratayuda ‘babon’ ini merupakan salah
satu naskah hasil kesusastraan yang lahir
pada era Paku Alam I, karena teks digubah
dua tahun setelah berdirinya Kadipaten
Pakualaman, yaitu tahun 1814. Inilah
yang menjadi dasar pijakan hadirnya
bentuk wayang di Kadipaten Pakualaman.
Dalam manuskrip ditunjukkan munculnya
langgam atau gaya yang khas pada pola
wayang di Kadipaten Pakualaman, yaitu
penggunaan atribut ‘keris’ pada masing-
masing tokoh yang digambarkan.
___
Lebih jelas dan lengkapnya sila ikuti dan simak diskusinya bersama:
Narasumber:
*R.W. Budyaraharja*
(Penghageng Urusan Wayang Kadipaten Pakualaman & Dosen Sastra Jawa FIB UGM)
Moderator:
*I Made Christian Wiranata Rediana*
(Pegiat Komunitas JangKah & Dalang Wayang Kancil)
__
Ahad, 19 Juli 2020
Pkl. 10.00-12.00
Via Zoom (Kuota terbatas)
Ketik: Daftar_Nama_Instansi
WA ke 0813-2999-7490 (Humas PA)
Dan Live Streaming Youtube: Pura Pakualaman.