Latest News

Sunday, November 11, 2018

Ahok Pahlawan Zaman Now



Ahok Pahlawan Zaman Now

Oleh: Birgaldo Sinaga.

"Pak Ahok.. Bapak masih ingat saya. Saya Fahita", ujar perempuan berkulit putih itu di depan Balai Kota. Ia bersama ibunya sejak pagi menunggu Gubernur Ahok.  Ada puluhan orang antri pagi itu.

"Ingatlah... Ada apa.. Ayo kita ke dalam saja", sambut Ahok ramah.

Ajudan Ahok mengajak kedua ibu anak itu ke dalam ruang Ahok. Ahok masih melayani warga yang mengadu masalahnya.

"Bagaimana kabarnya", tanya Ahok sembari mempersilakan ibu anak itu menceritakan masalah hidup mereka.

"Pak Ahok kami punya masalah pelik.  Sudah 10 tahun tapi selalu kami dipermainkan Pak", ujar Fahita.

Keluarga Fahita punya kasus tanah.  Kasus itu masuk pengadilan. Dari pengadilan tingkat pertama sampai pengadilan tertinggi Mahkamah Agung, mereka menang. Kasusnya sudah berkekuatan hukum tetap. Inkracht.

Meskipun sudah berkekuatan hukum tetap, tetapi keluarga Fahita tidak bisa mengeksekusi tanah milik mereka. Ada saja penyangkalan dari aparatur.

Bolak-balik dipingpong sana sini.  Bahkan oleh jaksa kasusnya akan dibongkar kembali.

Ibu Fahita putus asa. Sudah cape memohon ke banyak pihak. Tapi mafia peradilan memang tembok raksasa yang sulit ditembus orang biasa seperti mereka.

"Ma.. Kita coba lapor Pak Ahok ya Ma.  Siapa tahu bisa dibantu", bujuk Fahita pada mamanya yang nampak lesu.

Fahita pertama kali bertemu Ahok pada suatu acara. Fahita bekerja di Asean Secretary. Saat itu hadir banyak tamu penting. Pejabat tinggi selevel menteri. Ahok sebagai Gubernur Jakarta juga hadir di acara itu. Ahok menjadi bintang undangan. Terutama para ibu-ibu.

Usai acara, puluhan ibu-ibu serempak mendekati Ahok. Minta foto selfie.  Ahok dengan sabar ramah melayani permintaan para ibu itu.

"Coba liat sudah bagus fotonya. Kalo belum coba lagi", ujar Ahok.

Ibu-ibu itu senang sekali. Semuanya dapat berfoto selfie dengan idola mereka. Sementara beberapa menteri yang hadir dicuekin para ibu ini.  Jadilah Ahok bintang di atas bintang di acara itu.

Saya mendengar penuturan Fahita kemarin malam dalam acara diskusi di Rumah Pelayan Rakyat Jaksel.  Kebetulan saya dan Fahita diundang sebagai narasumber. Temanya Ahok Sang Pahlawan Inspirasi.

Fahita seorang Harvist, pemain Harva.  Ia juga penulis. Pembicara. Ia lulusan sarjana luar negeri.

"Ini gak bener kalian ini. Saya gak mau tahu ya. Jika ini tidak selesai besok saya yang akan melawan. Ini mafia bener ini. Sudah inkracth apalagi yang kurang. Cepat besok harus selesai masalah Ibu ini", tegas Ahok di depan anak buahnya.

Fahita terdiam beberapa detik. Ia terlihat terharu saat menceritakan momen Ahok membela mereka.

Membela Ibunya yang sudah hampir putus asa. 10 tahun muter-muter soal kasus hukum. Tapi sama Ahok selesai dalam tempo 10 menit.

"Saya terharu sekali. Ibu saya apalagi.  Senang sekali rasanya. Lega. Plong", ucap Fahita disambut tepuk tangan audiens yang hadir di ruangan itu.

"Ahok adalah pahlawan sesungguhnya. Ia membela orang susah tanpa berharap pamrih. Tanpa peduli yang dilawannya adalah orang berpangkat juga", lanjut Fahita.

"Saya tidak habis pikir mengapa orang sebaik Ahok malah ditolak dan dipenjarakan. Tapi saya yakin cahaya Ahok tidak akan padam. Karena Ahok orang baik. Kita meneladani Ahok.

Untuk itu teruslah kita menjadi orang baik dan berbuat baik. Sekalipun kita ditolak dan dihujat. Ahok adalah inspirasi buat saya. Itulah mengapa saya mau bicara politik sekarang ini.

Ahok adalah pahlawan zaman now", tutup Fahita dengan ekspresi semua kami  terpukau akan kesaksian hidupnya.

Terimakasih adalah kata yang tak cukup untukmu Pak Ahok. Tapi bukan kata itu yang ingin engkau harapkan.  Kami tahu yang engkau inginkan adalah agar orang lemah bisa menjadi kuat,  orang melarat menjadi berkecukupan.

Kami akan meneruskan harapanmu seperti ayahmu mengharapkan engkau menolong orang miskin dan susah. Tidak mudah punya karakter sekeras baja sepertimu. Tapi agar negeri ini berubah memang sejatinya harus seperti engkau pejabat negara.

Berpihak pada rakyat dan tidak mau mencuri uang rakyat. Meskipun banyak musuh dan lawan siap menumbangkan.

Terimakasih atas teladan emas itu.

Selamat Hari Pahlawan Pak Ahok... Engkaulah Pahlawan kami sesungguhnya...

Salam perjuangan penuh cinta

Birgaldo Sinaga

No comments:

Post a Comment

Tags